Sunday, August 21, 2011

Naik Helikopter Siapa Takut ?


Pernah merasakan naik helikopter? Saya termasuk orang yang beruntung di antara ribuan atau jutaan orang beruntung yang pernah menaiki capung besi raksasa ini. Pekerjaan ku di pengeboran lepas pantai mengantarkanku berkenalan dengan capung ini. Hingga sampai sekarang sudah tak terhitung lagi berapa kali aku terbang bersama helikopter.

Waktu kecil saya hanya bisa bengong melihat helikopter tapi tak pernah berangan angan bisa karena mustahil bagiku. Maklum anak ekonomi lemah...tapi saya sudah lebih pintar dari teman-teman seusiaku. Saya benar-benar mencari tahu bagaimana helikopter bisa maju,kanan, kiri dan bermanufer dengan lincah. Tapi dasar anak-anak, mereka tlidak percaya teori yang saya paparkan. Ya sudah, mereka asik sendiri dengan teori-teori mereka yang mereka bilang kalau helikopter itu bergerak karena ada setir nya. Ya..iyalah..

Rasanya sejuta rasa saat tahu mau naik heli tuk pertama kali. Nervous, senang, takut, bangga. Pertama kali yang kunaiki adalah heli tipe dolphin. Dari airport Juanda Surabaya ke Pulau Kangean di Selat Bali. Keren banget, kebetulan heli ini di design untuk private heli. Soalnya kursi penumpangnya ada 4 saling berhadapan dengan style limosine. Gaya tenan.
Life Vest

Pertama-tama harus mengikuti heli safety briefing. Video keselamatan yang berisikan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi ditching atau pendaratan darurat di air. Huaaa...menegangkan tapi rasa ingin naik heli nya tetap mengalakan ketakutan itu. Menuju ke heli setelah bagasi di check in terlebih dahulu dan di suruh menggunakan life jacket. Sebuah jaket keselamatan yang berfungsi sebagai pelampung. Saat di butuhkan, jaket itu harus di kembangkan dengan cara menarik 2 buah tali di kiri kanan dada. Tarik dengan di sentak, 2 tabung kecil bertekanan udara akan merilis udaranya untuk mengisi pelampung di jaket itu. Pelampung akan terkembang di seputaran dada dan leher kanan dan kiri. Siap untuk mengapungkan orang (tepat nya mengapungkan kepala) di laut.

Helicopter Instruments

Setelah pakai jaket itu di luar, masuk sesuai arahan petugas. Ahaa.. Ini toh kabinnya. Luasnya seperti luas kabin mobil ukuran kecil. Bisa di analogikan seperti kabin mobil Xenia. Harap di ingat, cuma luasannya saja sama tapi tampilan beda. Interiornya tak sama seperti yang kubayangkan. Kupikir seperti masuk tabung kapsul baja yang metal di semua dinding. Tapi kenyataannya tidak. Dinding-dinding nya di lapis dengan bahan yang lembut, rapi dan argonomis. Begitu juga dengan tempat duduknya. Di cover dengan bahan beludru dan joknya empuk. Dan ada A.C nya di setiap seat. Bisa di buka tutup serta di arahkan. Wew.. Serasa naik mobil terbang.

Pintu penumpang model sliding. Di rancang bisa di buka dari luar walau dari dalam di kunci. Jendelanya besar-besar dan ini lah poin nya. Jendela besar itu lah yang akan menjadi satu-satunya akses menyelamatkan diri jika terjadi emergency. Dirancang agar kaca jendela bisa mudah di buka dari dalam dengan cara di dorong. Di sisi jendela ada sleeve atau karet penahan. Jika mau membuka jendela itu, karet kecil itu di tarik dari sepanjang sisi jendela dan kaca siap di dorong keluar dengan mudah.

Terdapat seat belt selayaknya seat belt di mobil dan harus di pakai sepanjang penerbangan. Ada 1 rakit keselamatan yang akan di luncurkan dalam air jika emergency di laut. Ada kapak, first aid box, tabung pemadam kebakaran dan senter emrgency.

Saat itu cuma ada 4 penumpang dan 1 pilot hingga seat di sebelah pilot kosong. Mereka berinisiatif mengisinya dengan penumpang. Beruntung sekali teman saya yang boleh duduk di sebelah pilot itu. Dia pasti akan merasakan sensasi lain. Tapi saat ini aku merasa hal itu hal yang salah. Pertama, pilot itu harus dua orang. Jika salah satu pilot tidak bisa mengendalikan heli, satu nya bisa ambil alih. Dan dengan dua pilot, mereka bisa saling memberi informasi atas perjalanan mereka. Tapi saat itu cuma ada 1 pilot dan jika pilot itu failed, masa iya kami harus menggantungkan nasib ke teman saya yang cuma jago pegang kunci pipa? Untung gak terjadi apa-apa.

Engine dinyalakan. Saya memakai ear plug atau penutup telinga untuk mengurangi kebisingan. Cukup lama juga heli itu dengan idle rpm nya. Heli itu pun bergerak ke arah landasan pacu (run away). Rodanya imut-imut, berputar karena dorongan baling-baling ke arah depan. Pergerakannya pun berlawanan arah angin. Padahal setahuku helikopter bisa searah angin selama angin itu tidak kencang. Akhirnya pun aku tahu semua itu untuk alasan keamanan. Take off atau pun landing sangat lebih aman berlawanan dengan arah angin.

Akhirnya heli itu berhenti di suatu tempat di run way dan pilot mulai mempercepat baling-baling. Badan tergoncang sedikit, dan sangat pelan tapi pasti heli itu mulai terangkat naik dengan posisi kepala lebih dulu terangkat. Meter demi meter berbanding lurus dengan detak demi detak jantungku melihat heli yang kunaiki terangkat. Mungkin di ketinggian 10 meter heli itu mulai menungkik. Kepala helikopter tertunduk. Saya membayangkan kepala heli itu akan menghujam tanah. Tapi tidak, heli itu maju secara horizontal.

Melihat banyaknya instrument, gauge dan indicator membuat saya sedikit tenang bahwa pilot menerbangkan sesuatu yang canggih. Di tambah lagi kulihat ada layar sedang GPS yang menuntun heli ke jalan yang benar. Amiiiin.. Makin lama makin naik sampai ke lapisan awan pertama nabulus. Terasa helikoter sedikit terguncang saat menembus awan-awan tebal persis seperti mobil melewati jalan dengan aspal yang rusak. Kutatap pemandangan di bawah. Masih kulihat jelas laut dengan ombaknya. Laut dan beberapa kapal tanker. Seperti melihat di google map. Bahkan saya masih bisa melihat perbedaan kedalaman laut dengan melihat perbedaan warna biru lautnya. That is cool..

Akhirnya kulihat sebuah pulau yang akan kutuju. Darah ku berbalik arah saat helikopter bermanufer miring mendekati landasan pacu. Sangat miring. Serasa valentino rossi berbelok di tikungan tajam dengan dengkul menyentuh tanah dengan motor GP 500 nya. Setelah arahnya sudah tepat, heli baru bergerak turun dengan posisi bagian belakang duluan menyentuh bumi. Haaaa...lega. Ternyata naik heli itu syerem-syerem asoy...

Bergerak ke parkir landasan, menunggu beberapa saat di idle rpm, engine di shut off dan semua penumpang turun sesuai dengan arahan petugas. Kurang lebih begitu lah pengalaman naik heli. Sampai sekarang pun sensasinya tetap sama. Saya masih khawatir dengan keselamatannya walaupun saya tahu pihak oil company pasti menyediakan helikopter dengan high maintenance. Capung besi yang hebat...

2 comments:

  1. Kalau saya kapok naik heli...cukup! Enak ente naik dolphine...kenceng! Nah aku dulu dapetna selalu bell konfigurasi 8 orang. Glek...! Dari platform di tg. Santan menuju Balikpapan. Kena angin kencang dr samping helinya ngeperrrrr... Dari atas terlihat gunung kapur dibawah. Cukuplah....enakan naik crewboat pelican, 6 jam juga gpp. Hehehe.... Banyak2 doa bro klo naik chopper..

    ReplyDelete
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete