Monday, August 29, 2011

Packing Pakaian Yang Praktis dan Memuat Banyak



Hari lebaran adalah masa-masa sibuk mempersiapan kegiatan mudik. Namanya juga mudik, apalagi mudik ke kampung halaman, rasanya segala barang harus dipersiapan dengan betul agar tidak ada yang tertinggal. Apalagi oleh-oleh. Jangan sampai banyak bibir manyun yang menyabut kepuylangan kita gara2 kelupaan bawa oleh-oleh.

Saya punya tips bagaimana packing pakaian supaya kita bisa banyak membawa pakaian dalam koper, bahkan tas sekalipun. Awalnya saya tidak menyanyka trik ini bisa menampung segudang pakaian dalam 1 trolley bag. Dulu saya hanya meletakkan pakaian yang sudah di setrika dan di lipat kedalam bag. Pepet sana-sini tapi kok kayaknya tetap gak bisa muat banyak. Bahkanpakaian pun jadi kusut.

Caranya begini, pakaian yang sudah di setrika dan di lipat akan membentuk persegi panjang bukan ( kalau ada yang berbentuk segi tiga, kemungkinan besar kamu karyawan Pizza Hut). Gulung pakaian tersebut dari ujung dengan dimulai dengan gulungan sekecil dan serapat mungkin. Ya berimaginasi lah kalau kalian sekarang sedang membuat bolu gulung. Setelah jadi 1 gulungan rapat, letakkan di dasar koper atau tas. Mulai dengan membuat gulungan kedua, letakkan di sampingnya dan lakukan terus sampai kalian dapat menyusunnya dalam 1 deret penuh dan rapat. Gulungan berikutnya, letakkan diatas deret yang sudah jadi dan lakukan terus terhadap pakaian lain hingga deret atau baris di atasnya jadi dan terus ke atas dan ke atas lagi. Ingat deret gulungan itu harus rapat. Pasti kalian akan dapat feel nya dalam menyusun. 

Percayalah, kalian dapat membawa pakaian 2 - 3 kali lebih banyak dari dari yang biasa kamu lakukan. Catatan, begitu sampai di tujuan, bongkar dan luruskan lagi gulungan pakaian itu. supaya tidak kusut. Dari pengalaman, dampak kusut tetap ada tapi minimal sekali. Semua jenis pakaian dapat di lakukan seperti ini.

Saya hanya memberikan tips ini hanya untuk pakaian, kalau kalian membawa makanan dan kalian lakukan tips ini, jangan salahkan saya kalau semua oleh-oleh makanan kalian berbentuk roll. Pernah liat ayam panggang bentuk roll...kalian bisa..

Aktifkan BBM Dimana Saja Menggunakan Connectify-Me



Yang hobi bbm-an rasanya akan menangis bombai di saat sinyal tidak ada. ini pengalaman pribadi di saat di rig. Rasanya sudah 50 % dari teman-teman Service Company menggunakan BlackBerry sebagai telepon genggamnya. Tentu saja dengan alasan lebih mudah berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Terutama yang pacaran.

Sebenarnya di rig, telepon itu gak masalah, anytime tapi karena dah kena virus BBM ya sudah..sekarat. Pertama kali teman yang datang ke rig uring-uringan, "wah, enaknya kalau bisa BBM an". 

Bisa kok, walau di tengan laut, tidak ada sinyal, BBM itu bisa nyala. Awalnya aku hanya percaya selama ada wifi pasti bisa BBM tapi dengan syarat : Harus berlangganan Unlimited paket BlackBerry selama sebulan. Kalau tidak, silakan BB-nya di jadikan alarm saja...

Kedua punya laptop yang mempunyai Wireless Card. Pertama sih aku coba men-setting manual dari control panel. Tapi susah...ya terpaksa nanya sama mbah google. Setelah mendapat pencerahan dari suhu-suhu senior akhirnya dapat satu solusi jitu.

Connectify Me. Ya, program ini sangat menolong bagi pekerja rig yang ingin BBM, Facebook,dan email nya tetap jalan. Settingnya mudah banget, gak pake nangis. Tapi ada tapinya, Connectify -Me ini hanya running di Window 7. Di OS lain tidak bisa. 

Setelang men-seting melalui wizard sederhananya, tercipta satu sambungan yang namanya bisa kita buat sesuka hati (terakhir' kuberi nama "desperated Workers"..hahaha..), dan sebaris password. Walhasil, aku di bujuk-bujuk untuk menyerahkan password itu.. Ah seandainya sehari ku beri tarif 2000, rasanya 10 ribu sehari sudah ditangan. Tapi sudahlah, demi teman-teman yang mabok cinta ini, kuberikan password gratis...TIng...tong..beng...wah...pokoknya segala notifikasi ring memenuhi ruangan seiring dengan senyum penuh romansa teman-teman terhadap pacarnya...

Saturday, August 27, 2011

Barang dan Perlengkapan Yang Seharusnya Dibawa ke Rig


Apa saja sih barang-barang pribadi yang di butuhkan kerja di rig

TAS
Tas Anti Air

Setiap pekerja rig umumnya membawa 2 tas tapi sebagian hanya membawa 1 tas. Biasanya yang bawa 2 tas terdiri dari 1 tas besar yang berisi pakaian kerja, pakaian pribadi, peralatan pribadi. Satu tas lagi biasanya tas punggung (back pack). Isi biasanya laptop, player atau barang apapun yang di anggap mahal. Termasuk paspor dan dompet.

Gunakanlah tas berukuran sedang. Kalau punya banyak tas, sesuaikanlah tempat rig yang akan di tuju. Misal rig offshore, berarti kita akan pergi ke airport 1 ke airport yang lain. Di mana kita akan membawa tas kita cukup jauh di terminal pesawat. Jadi gunakanlah troley bag (tas seret yang mempunyai roda). Seandainya punya, gunakan trolley bag yang hard case. Artinya mempunyai bodi yang keras. Hal ini di sebabkan handling bagasi di airpot yang kasar. Angkat lempar dan timpa. Jadi, tidak ada salahnya untuk investasi, belilah tas yang berkualitas tinggi. Selain itu pastikan tas dalam keadaan terkunci.

Kalau akan berangkat ke rig onshore atau darat. Usahakan tidak memakai yang beroda. Karena percuma. Tas anda tidak akan bisa di seret di tanah becek, dan pada akhirnya di angkat juga. Saya menyarankan agar sekalian menggunakan tas punggung yang besar. Saya punya pengalaman mendapatkan lokasi pengeboran di rawa. Menggunakan boat, setelah sampai masih harus melompati boat atau kapal yang lain. Sangat merepotkan ketika menggunakan tas jinjing. Belum lagi kalau camp nya masih harus di tempuh dengan bejalan kaki. Dengan tas punggung, minimal tangan kita free dan tidak capek menuju perjalanan ke camp. Gunakan tas yang berbahan dasar seperti terpal. Tas seperti ini sebenarnya jarang saya jumpai di pasaran. Biasanya ini di produksi untuk kalangan terbatas. Jadi, buka network anda dan bertanya tanyalah di mana bisa mendapatkan tas itu. Rig onshore atau rig darat terkenal akan lahannya yang becek, jadi masalah hujan, kotor, becek dapat di bersihkan dengan cepat.

Pakaian

Saya membaginya 2 katagori. Pakaian kerja dan pakaian akomodasi. Perlu di ingat, jangan membawa pakaian berwarna putih, kecuali kalian rela si putih itu menjadi si coklat. Pakaian kerja biasanya terdiri dari Coverall, kaos dalam, celana pendek dan celana dalam dan kaos kaki. Persiapkan masing-masing untuk 2 pasang. Itu minimal.

Untuk pakaian akomodasi. Ini terserah kenyamanan anda. Umumnya bawa t-sirt, celana pendek, celana training, jaket. Kenapa harus bawa celana panjang (celana training) dan jaket? Percayalah, akomodasi terutama offshore sangat dingin. Bisa mencapai suhu 12 derajat celcius. Bawalah juga kaos kaki untuk menahan dingin.

Ini adalah fakta, celana dalam dan kaos kaki adalah barang yang paling sering lenyap entah kemana. Kita masukan ke laundry, pulang sudah tidak ada bahkan tertukar dengan punya orang lain. Begitu dicari sudah tidak ketemu lagi. Kecil kemungkinan di curi (siapa pula yang sudi mencuri CD), tapi tertukar atau terselip di suatu tempat. Malas rasanya harus menggeledah kamar-kamar yang lain.

Handuk biasanya di siapkan di akomodasi rig, tapi jangan terlalu mengandalkan. Lebih baik bawa 1 sebagai cadangan. Dan 1 tips lagi. Bawa sarung bantal. Kenapa? Ini lagi-lagi sering terjadi di rig darat. Infrastruktur dan fasilitas yang membuat barang ini hilang dari peredaran. Bantal yang seharusnya nyaman, tapi tidak ada hingga membuat anda tidak bisa tidur nyenyak. Atau bantal yang di sediakan bau. Hmmm... Jadi tidak ada salahnya bawa sarung bantal sendiri.

Sendal jangan lupa di bawa. Beberapa rig sudah menerapkan larangan menggunakan sendal jepit dengan alasan keselamatan. Pilihlah sendal yang tertutup depannya serta berilah identitas jika sendal milik anda mempunyai kesamaan dengan milik orang lain.

Alat Hiburan
Laptop adalah benda yang paling sering di bawa ke rig. Segala jenis hiburan bisa kita lakukan di perjalanan ataupun di rig. Belum lagi dengan banyaknya produk broadband yang memanjakan kita untuk berselancar di dunia maya. Tapi perlu di ingat bahwa untuk colokan listrik atau stacker listrik laptop dan rig kadang tidak cocok. Jadi bawa lah universal adapter agar semua sumber listrik bisa kita pakai.

Selain itu ada baiknya kita membawa kabel ekstensi pendek dengan beberapa terminal. Terkadang di kamar hanya menyediakan satu sumber listrik hingga menyulitkan saat share. Bawalah juga kabel LAN kurang lebih 2 meter untuk penggunaan internet yang (kadang) di sediakan rig.

Jika anda pencinta film, bawalah beberapa CD film untuk hiburan di kala senggang atau bahan bacaan / novel. Buat stamina, sebagian besar rig offshore terdapat fasilitas gymnasium. Bawalah sepatu karet jika anda ingin sedikit berolah raga.

Barang Pribadi
Keperluan mandi seperti pasta gigi, sikat gigi dan shampo adalah wajib. Sabun sebagian besar di sediakan rig, tapi sebaiknya bawa juga. Cukuran dan deodoran juga di bawa. Sebagai tambahan, bawalah facial foam (sabun muka) dan sun block cream. Facial foam sudah pasti akan membersihkan sisa-sisa kotoran berupa debu, chemical, minyak bahkan oli dari mesin. Sun block cream dipakai pada saat akan bekerja siang, jika tidak, bersiap-siaplah terbakar wajah anda. Panas matahari yang terlalu terpapar bisa menyebabkan kangker kulit. Cotton bud, gunting kuku dan sisir juga harus di siapkan.

Obat-obatan
Bawalah selalu obat-obat ringan untuk sakit yang menyerang tiba-tiba. Misal untuk batuk, sakit perut, pusing dan masuk angin. Siapkan juga anti biotik untuk sakit yang agak parah.

Simpan semua obat tersebut dalam tempat khusus, terpisah dari yang lain. Serta perhatikan juga tanggal kadar luarsa. Cek secara berkala obat-obatan tersebut. Jika sudah atau hampir expired, gantilah dengan obat yang baru.

Bawa juga vitamin yang biasa anda minum, karena pekerjaan di rig adalah pekerjaan yang membutuhkan stamina yang kuat. Jika kita mudah sakit, perusahaan akan berpikir dua kali mengirim anda.

Semua hal di atas adalah fleksibel, tergantung dari orangnya. Tapi apa yang saya tulis di atas adalah standar personal laguage. Selebihnya terserah Anda.

Friday, August 26, 2011

Komunikasi Di Rig Offshore


Banyak orang mengira bekerja di offshore akan terasa jauh dari orang-orang yang di cintai. Susah menghubungi dan di hubungi. Tapi kenyataannya tidak seperti itu.  Tidak ada batas dalam berkomunikasi.


Setiap rig di masa sekarang sudah mengaplikasikan teknologi super canggih. Mereka menggunakan komunikasi satelit yang menggunakan bandwidth yang besar. Percakapan yang terjadi di telepon satelit, di manapun kita berada, terjadi sangat jernih tanpa delay. Bahkan sering mereka melakukan confrensi call dari berbagai negara dalam 1 line. Seandainyapun cuaca buruk, kualitas telepon hanya berkurang sedikit. Selama ini saya hanya melihat 1 perusahaan komunikasi saja yang sering dipakai yaitu Rignet.

Telepon Satelit
Komunikasi satelit rig ini tidak hanya di pakai untuk telepon tapi juga digunakan untuk sarana internet. Di dalam akomodasi sering di buat hot spot area atau menggunakan kabel LAN. Karena besarnya bandwidth yang dipakai, pengguna bahkan bisa menggunakan fasilitas video call by Skype atau berbagai aplikasi komunikasi lainnya.

Pada penerapan tata cara penggunaan alat komunikasi di setiap rig adalah berbeda. Ada rig yang sangat royal. Berkomunikasi tanpa batas. Setiap orang kapan pun dan berapa lama pun, silahkan menggunakan telepon atau internet. Ada juga yang di batasi oleh waktu dan sedikitnya sambungan internet yang di berikan. Semua ini tergantung dari perusahaan rig itu sendiri. Jadi, jangan takut di offshore.

Jadwal Kerja Bekerja Di Rig




Perubahan siklus tubuh sangat terasa saat kita kerja di rig. Dengan sistem kerja 24 jam, anda di haruskan kerja dalam waktu 12 jam sehari menurut aturan keselamatan di rig. 12 jam itu terserah Anda membaginya. Bisa dari jam 6 pagi ke 6 sore dan selanjutnya, atau 12 siang ke 12 tengah malam dan selanjutnya.

Schedule 6 - 6
Bagi anda yang mempunyai shift kerja 6 ke 6 pada shift pagi, hal ini sangat tidak ada masalah. Manusia biasa beraktifitas memang pada saat itu. Bagaimana yang bekerja pada shift malam 6 ke 6. Bukan hal mudah melakukannya. Anda sangat merasa mengantuk di saat fajar. Apalagi kalau kerjaan itu tidak menuntut pekerjaan fisik. Dan di saat mulai pagi atau shift anda untuk beristirahat, Anda tidak akan merasa berkualitas di tidur anda. Dan itu akan mempengaruhi kualitas kerja di saat malamnya nanti.

Schedule 12 - 12 
Bagaimana 12 ke 12. Hal ini sedikit lebih menguntungkan. Tapi survey mengatakan, mereka lebih bersemangat kerja saat mulai kerja jam 12 siang ke 12 malam. Kenapa, saat mereka mulai kerja jam 12 siang, saat itu mata mereka sudah sangat siap menerima sinar matahari. Setelah bertemu malam, tidak langsung mengantuk, karena saat normalpun, manusia biasa dan pernah mulai tidur di atas jam 12 malam. Yang bekerja di shift berikutnya "sedikit" mengalami siklus yang tidak nyaman. Bangun di saat tengah malam yang seharusnya sedang pulas. Di saat selesai shift jam 12 siang, mata belum mengantuk hingga mereka butuh waktu untuk tidur.

Tapi bagaimana pun, inilah dunia rig‎​‎​siap tidak siap, pekerjaan menanti.

Thursday, August 25, 2011

Berselingkuh dengan Facebook




Wah kamu sudah di Papua sekarang, Wah anakmu sudah dua, Astaga, itu kamu, gendut banget sekarang, Hebat, kamu sekarang jadi pilot..!!
Kalimat di atas sering kali terlintas bahkan terucap dari orang yang sedang berselancar di Facebook. Apa itu Facebook. Rasio yang sangat kecil sekali bagi orang yang tidak mengenal facebook. Bahkan bagi anak di bawah lima tahun sekalipun. Ya minimal dia akan bilang, "mama lagi pesbukan".

Mencari Gajah di Tumpukan Jerami
Kalimat-kalimat di alenia pertama menunjukan kesaktian Facebook dalam mencari orang-orang dalam kehidupan kita. Bahkan orang yang menurut kita telah di telan bumi sekalipun. Buku kuning, mbah dukun bahkan interpol sekalipun terlindas dengan kesaktian Facebook. Dengan network nya yang mendunia, kita bisa mencari "orang" yang kita mau. Dekati "search", masukan nama lengkap, email dan beberapa parameter yang membuat hasil pencarian makin mengerucut. Tunggu beberapa detik, Simsalabim, orang yang di cari muncul. Kita akan lihat semua data dari orang itu. Pekerjaan, domisili, bujangan atau gadis, foto-foto bahkan saudara nya sekalipun. Memang ada yang menggunakan status "privacy" yang artinya tidak semua orang bisa melihat status atau data dari orang tersebut tapi dengan permohonan teman dan di setujui, semua bisa terlihat gamblang. Terlepas dia lebay dalam info nya atau tidak, rasanya Facebook telah memberikan resume total atas keingin tahuan kita terhadap orang ini. Ya, seperti mencari gajah di tumpukan jerami lah.

Touch.com
Apa sekedar tahu? Tidak cuma itu. Interaksi yang membuat bumi makin imut itu terbukti. Fasilitas chat atau percakapan online sangat diminati. Bukan hal aneh untuk messenger ini di banding Yahoo Messenger. Sama tapi karena messenger ini berlebelkan Facebook, makin istimewalah dia.  Saling sapa di beranda (wall), mengirim applikasi game yang bisa bermain bersama, emotion-emotion thing,share lagu, share photo, share film dan masih banyak lagi yang membuat teman-teman kita makin dekat dengan kita, atau sebenarnya ini pembuktian eksistensi kita. Belum lagi kecanggihan teknologi dalam genggaman. Ya, facebook telah hadir dalam saku kita, dalam handphone kita tepatnya. Tak ada alasan kalau ada yang bilang "aku tidak bisa lihat facebook hari ini". Setali tiga uang bohongnya kalau ada yang bilang "hari ini aku tidak bisa melihat matahari". Keep in touch bro...

Stastus pun bisa di Kakus
What your think? Ini kalau terjemahan kasarnya dalam bahasa Facebook yang di Indonesiakan "tulis apa yang mau kamu tulis". Sedang makan, tulis. Lagi sedih, tulis. Lagi di kakus, ya tulis. Sehari kita bisa  menemukan ribuan status dari teman-teman kita. Bermacam hal yang di tulis. Beberapa artikel bahkan sudah mengklasifikasikan status facebook dalam beberapa kategori eksistensi orang itu.

Beberapa contoh kategori:
Yang agamis: "terima kasih atas rejeki yang kau limpahkan hari ini padaku Tuhan" ;
Yang porno: "malam jumat, waktu yang tepat buat kewajiban laki-laki" ;
Yang idealisme: "kalau kita baik sama orang, orang juga baik sama kita" ;
Yang narsis: "baru nemenin mama beli kalung baru" ;
Yang moody: " aaah..dosen cerewet, jadi males kuliah "
Yang romantis: " izinkan aku menjadi lebah di mawarmu yang merah";
Dan seterusnya dan seterusnya...

Tidak ada yang janggal dari semua status-status itu, tinggal pemahaman dan penerimaan kita atas eksistensi jiwa orang itu. Mungkin facebook juga menjadi point of sharing tentang emosi orang tersebut. Di kala buku diary hanya diam di tulisi, si Facebook akan memberikan ruang bagi teman-temannya untuk memberikan komentar. Komentar yang bisa membuat dia senang bahwa ada yang memperhatikan statusnya. Tapi namanya juga komentar, kadang tak membuat si penulis status itu menjadi senang. Komentar yang terlalu sensitif membuat pertikaian frontal dan public view di antara teman-temannya.

Contoh saja " kucing kesayangan ku mati di makan anjing tetangga", lalu ada yang komen " biarin aja, itung-itung ngasih amal buat anjing tetangga". Lihat.., dari kesedihan si pemilik kucing akan menjadi murka yang berakibat adanya feed back comment "iya, kalau anjingnya dah gemuk, lu yang makan!!!!"

Poin yang penting dalam dunia facebook adalah, kesadaran dan biarkanlah mereka berbuat apa. Andai pun tidak suka, silahkan gunakan tombol hide,delate friend or block person. Habis perkara..

Menurut saya, selama tidak ada aturan dalam membuat status, monggo... Status mu ya dirimu..penilaian ya terserah temanmu.. Tetaplah berkarya dalam membuat status walau itu di dalam kakus..

Selingkuh dalam Facebook
Kita beranjak dalam segmen yang lebih seru. Alenia ini bukan untuk orang yang sedang mencari pacar atau istri. Bagi golongan orang ini, facebook tak ubahnya seperti pasar swalayan, yang mana dipajang rapi di rak-rak. Begitu juga di Facebook, di susun berdasarkan umur, status, lokasi bla..bla..bla..rapi dan sangat mudah di filter. Jadi silahkan saja.

Bagaimana kalau si pengguna kepincut lawan jenis di FB walaupun dia sudah punya pasangan? Ada yang bilang tidak bisa, FB terlalu open. Pasangannya akan tahu. Terus, bagaimana kalau orang itu membuat profil cloning, profil palsu yang dia gunakan untuk mencari yang "segar". Banyak jalan menuju serpong bro..

Awalnya hanya suka tampilan, jadi teman, komen status, share lagu berlanjut di chat, bahkan bisa kopi darat..siapa yang bisa membendungnya. Mungkin kalau managemen Facebook mengeluarkan peraturan melampirkan surat nikah atau Kartu Keluarga, sedikit, yaa sedikit bisa di minimalkan.

Cerita dari temanku.. Aku punya mantan yang dulu sangat aku sayang. Kami berpisah baik-baik. Dia menghilang, saya menghilang. 15 belas tahun kemudian kami bertemu di facebook secara tidak sengaja. Romansa itu pun bersemi kembali walau kami sudah mempunyai keluarga dan anak. Seandainya aku tidak bertemu dia di Facebook, mungkin sekarang kami tidak meninggalkan keluarga dan anak-anak kami...

Ada lagi...  Aku seperti katak dalam tempurung, menikah di jodohkan tanpa ada kesempatan memilih. Seorang istri yang baik tapi bukan seleraku dalam fisik. Suatu hari aku di kenalkan dengan dunia Facebook. Banyak wanita berparas cantik kulihat. Dengan sedikit ketekunan dan improvisasi laki-laki, sekarang istriku dua. Terima kasih Facebook...

Masih ada lagi... Punya pacar cantik tapi cerewet itu juga makan hati. Dia baik tapi  tak ada hari tanpa cerewet. Tidak ada perhatian lemah lembut yang dia tunjukkan. Sampailah aku bertemu Mia di Facebook, seorang yang cantik yang selalu menanyakan apa aku sudah makan atau belum, bagaimana kuliahku, pakai baju apa hari ini..wah indahnya hidup. Inilah harusnya pacarku. Inilah tipeku. Ku putuskan pacarku yang cerewet itu demi Mia. Hari-hari ku indah tapi hanya sesaat. Tiba-tiba saat aku menerima permintaan pertemanan yang di sertai pesan "Mia istriku...!!! Jangan ganggu dia, apa kamu tega mengganggu istri orang dengan 2 anaknya yang masih kecil-kecil?"

Mau lagi? Sudah 5 tahun kami pacaran sampai kejenuhan muncul di antara kami. Tanpa ku sadari aku tenggelam dalam Facebook. Tak kuhiraukan pacarku walau kami belum putus. Ku buat profil palsu dengan foto palsu demi mencari kesenangan dengan "teman" wanita yang baru. Sampai bertemu dengan seseorang yang menarik hatiku. Hari makin hari kami semakin dekat. Semakin curhat atas cerita kami yang sama. Jenuh dengan pacar masing-masing. Sampailah kami ingin bertemu langsung dan menampakan fisik kami sesungguhnya. Sungguh ini malapetaka atau muksizat, kami sama-sama terkejut, ternyata orang itu pacarku sendiri..

Dari cerita-cerita di atas, cukup menjelaskan fenomena selingkuh di kalangan Facebookers terlepas apa alasan dia selingkuh. Selingkuh di FB sungguh menyenangkan dan nyaman. Hingga wajarlah kalau FB tempat selingkuh paling nyaman di jagad ini. Tipe pria wanita yang kalian butuh ada di sini. Jangan takut itu hanya tampilan luar, dari status tiap hari yang dia buat, kita tahu tipe seperti apa wanita atau pria itu.. Contoh, kalau ada status pria seperti ini "wah, enaknya bangun siang, kekantor agak siangan juga gak apa. Si bos kan gak masuk", apa yang kalian nilai dari pria ini.. Gampang kan.. Contoh lagi status wanita "duh Bvlgari ku habis, gak pede nih" ..see.. Bagi cowok-cowok yang berkantung tipis akan segera mundur.

Buat kalian janganlah takut, selingkuh itu ada lah bagian dari jalan hidup. Kita demo sedunia dan facebook tutup, apa itu menjamin pasangan kita tidak selingkuh? Bahagiakanlah pasangan kita, kalau dia memang selingkuh berarti dia bukan jodoh kita.

Jadi, kita tunggu saja fenomena lain yang akan saya bahas dari dunia Facebook. Percayalah, masih banyak hal-hal tak tergali dari facebook. Dari yang legal sampai ilegal. Jadi jangan takut jadi Facebooker...!!!

Gaji di Peminyakan, Ini Hanya Sebuah Gambaran..




Kerja di pengeboran minyak di sebagian laki-laki adalah idaman. Terorientasi atas uang dollar  yang banyak, pekerjaan yang katanya "keren" karena kerja di rig lepas pantai, naik turun pesawat dan helikopter, pakaian dengan lumuran oli serta helm nya yang cowok banget dan masih banyak hal yang membuat para pria mendambakan perkerjaan seperti ini. Tapi percayalah..bicara soal uang adalah relatif

Uang Level Bawah
Catering Crew

Entah dari survey mana yang menyebutkan kerja di perminyakan uangnya banyak. Kalau bicara soal uang ini sangat relatif. Hal yang benar memang gaji karyawan terendah adalah di atas UMR daerah tersebut. Yang saya tahu adalah gaji catering crew. Berkisar 3-4 juta  sebulan tapi schedule mereka biasanya 1 bulan on-1 bulan off. Saat mereka off tidak ada gaji. Jadi perbulannya mereka dapat 1,5 - 2 juta. Besar? Tidak juga, gaji guru di kota besar juga segitu.

Gaji Rig Crew
rig crew

Rig crew, mereka berpenghasilan 5-15 juta rupiah  per bulan ON. Dan masih lebih besar lagi kalau orang itu punya pengalaman belasan atau puluhan tahun di rigGaji segitu biasanya di pegang juga oleh seorang dokter, pejabat bank dan  manager pabrik.

Gaji Service Company
Service Company

Service Company, atau sering di sebut 3rd party. Perusahaan jasa yang memberikan jasa spesialis dalam proses pengeboran atau produksi sebuah lapangan minyak atau gas. Contohnya, Halliburton, Schlumberger, M.I. Swaco, Frank, Weatherford, Baker Huge dan masih banyak lain. Perusahaan di atas adalah perusahaan yang berindukan perusahaan asing. Bicara negeri asing bicara Dollar. Hampir semua karyawan di perusahaan ini di bayar US Dollar. Kisarannya untuk orang Indonesia adalah US$20 - US$800 per hari. Kenapa range nya lebar sekali. Ya, banyak faktor yang membedakan gaji orang-orang tersebut. Mulai dari kepentingan pekerjaan, pengalaman ataupun dari kontrak. Hal yang berbeda kalau kita bisa kerja di luar negeri, per day kita bisa mendapat $200 - $1500 dengan basic perbulan $1000 - $2000. Lumayan? Tidak juga. Ingat, semua yang di bayarkan adalah saat kita bekerja. Saat kita off atau tidak ada pekerjaan selama berbulan-bulan, silahkan makan gaji basic. Berbeda dengan gaji anggota dewan, kerja tidak kerja, suka tidak kerja mereka di bayar dengan uang dari 20juta - hampir 100 juta perbulan dan tanpa pajak!

Inilah kita harus melihat pembayaran kerja di rig dari segala aspek. Anggap gaji $1000. Coba hitung, berapa juta yang di keluarkan untuk pajak? Dan coba lihat pertukaran uang Dollar terhadap Rupiah saat itu. Kadang dilematik terjadi di saat masyarakat mendambakan nilai dollar yang rendah, orang perminyakan menahan nafas. Di saat dollar tinggi, kasihan masyarakat. Belum lagi harga barang ikut naik.

Uang Oil Company

Jadi karyawan oil company cukuplah membanggakan. Dari segi penghasilan, range nya sangatlah besar. Mulai dari 7 juta rupiah untuk sarjana fresh graduated sampai puluhan juta rupiah perbulan bagi yang sudah mendedikasikan hidupnya puluhan tahun.

Bekerja untuk oil company sangat berjenjang karir. Dengan fasilitas kesehatan dan allowance lainnya, gaji di rasa cukup. Banyak peminat yang mencoba keberuntungan di perusaan ini.

Dapat dollar bukan lah suatu kebanggaan. Bahkan fakta menunjukan bahwa uang dari penjual bakmi sukses sebulan bisa mendapatkan 50 juta sehari. Seorang blogger sukses, bisa berkipas hanya melihat report adsense-nya. Masih mau mencoba dunia rig?

Wednesday, August 24, 2011

Sandal hilang ..!!




Punya teman dari negara lain suka saya manfaatkan untuk belajar bahasa mereka begitu pula sebaliknya. Seperti di rig, saya punya teman satu tim yang berasal dari Philippines.

One day, saya menyuruhnya segera ke suatu tempat karena suatu hal yang extreme urgently. Saya pun banyak memberikan perintah "come on, rush.., hurry..etc". Mungkin karena panik, dia teriak "sandal hilang !!"

Loh sendal hilang aja kok repot.. Tapi kaget juga dari mana dia belajar bahasa seperti itu. Hmmm...ada kemajuan"
" Bisa tidak kau melupakan tentang sendalmu, kita terburu2" kataku

"Aku tidak memikirkan sendal ku"
" Kenapa bilang sandal hilang?"
"Ups, sorry. Itu bahasa tagalog yang artinya Tunggu Sebentar"

Kwakwakwakwa.....sandal ilang = tunggu sebentar.

Ada apa dengan BlackBerry



Fenomena Blackberry benar-benar bagai serangan masif meteor dari luar angkasa. Cepat, banyak dan berdampak luar biasa. Bagaimana tidak, hari gini nggak punya BB? Apa kata dunia. Jorgan yang harusnya kepunyaan Jendral Pajak ini akhirnya harus pasrah diambil oleh kaum pemuja BB yang diucapkan tanpa tedeng aling-aling kepada temannya.

Saya kadang miris mendengar perkataan itu dan berucap dalam hati, alangkah sombongnya orang ini. Membanggakan teknologi tak kekal dan produksi bangsa asing pula. Harganya relatif mahal bagi kelas keluarga menengah kalau mereka memilih BlackBerry Onix tapi relatif murah bagi yang membawa pulang BlackBerry Gemini.

Hand phone produksi Research In Motion yang berbasis di Kanada ini mengusung teknologi hand phone pintar (smart phone), walau menurutku handphone ini tidak pintar-pintar amat. Dengan aplikasi umum yang disesaki ke dalamnya seperti kamera, multi media, e-mail dan browser untuk berselancar di dunia maya. Lalu apa sih yang membuat BlackBerry ini menjadi fenomenal?

Meurutku pribadi, RIM secara sangat jenius membaca dan menyediakan hal yang sangat di butuhkan oleh manusia. Bersosialisasi. Ya, manusia sebagai mahluk sosial tak lepas dari namanya ,"gaul" Tak masalah berapa pun umurnya, gender, kapanpun, dimanapun. Yang penting mereka bisa berkomunikasi. Hand phone umumnya menyediakan jenis layananan SMS, MMS, E-mail dan berbagai aplikasi Messenger yang bisa di cangkokkan ke dalam hanphone yang ber O.S ( Operation System). Dengan layanan dari provider yang dari waktu ke waktu biayanya semakin murah dan kesediaan sinyal yang bisa merambah sampai ke pedesaan, aplikasi-aplikasi messenger dan jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, Twiter dan masih banyak lain, dapat di nikmati dengan sepenuh hati. Lalu apa bedanya lagi dengan BlackBerry

BB punya BlackBerry Messenger (BBM). Sebuah aplikasi messenger yang terdedikasi hanya untuk BlackBerry (walau ada informasi bahwa BBM bisa di pakai di hanphone lain, namun saya belum telaah). Serupa tapi tak sama dengan Yahoo Messenger (YM), BBM membuat perbedaan yang membuatnya 'mahal'. Untuk bisa bermain dalam BBM, orang tidak perlu mendaftar ini itu di dalam internet seperti pada umumnya messenger. Begitu memiliki BlackBerry, penggunanya langsung bisa menggunakannya tapi...hanya sesama BlackBerry. Wah, repot dong..tidak bisa chat dengan user YM? Itulah yang saya katakan bahwa hal ini lah membuat BB menjadi mahal dan berkelas. Untuk YM dan gank nya, BB secara ikhlas membolehkan user mengunduh aplikasi YM atau FB ke dalam BB. Jadi BBM tetap terdedikasi dan ekslusive untuk pengguna BlackBerry semata. Akhirnya hal ini menjadi sebuah komunitas sendiri. Komunitas elit yang dipandang secara harfiah nya sebuah harga BlackBerry. Komunitas yang spesial seperti layaknya komunitas pengguna mobil Ferrari. Ada BlackBerry, gabung. Gak ada, minggir.

BlackBerry Messenger mempunyai kemampuan yang hampir sama dengan mobile messenger lainnya. Interface atau tampilan muka nya tidak terlalu istimewa. Jauh lebih cantik jika kita menggunakan e-buddy atau mig33. Kehebatannya terletak dari jaringan khusus yang menjembatani antar user. Jika instant messenger lainnya harus merjibaku mencari sinyal, BBM dengan melenggangnya melesat cepat di "jalan tol" nya sendiri. Bermain di jaringan GPRS, EDGE, 2G dan 3G membuat BBM nyaris sempurna untuk tidak membuat penggunannya kecewa karena pesannya pending. Dengan penawaran paket yang menurut saya relatif murah, let's say 5 rb per hari dari provider Telkomsel, para BBM'er puas melakukan apapun atas dunia maya. Obrolan di BBM sangat komunikatif. Dengan 2 jempol menari di atas Qwerty, tulisan cepat tercipta, terkirim dan di baca. Dengan cepatnya pula berbagai jenis file bisa kita kirim semudah mengambil es krim dari tangan bayi, memakannya dan mengembalikan cone nya kembali. Foto, musik, video, bahkan lokasi kita secara up date dapat kita kirim. Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa komunitas BlackBerry ini adalah elit maka di dalam komunitas itu dapat di buat komunitas lagi. Komunitas dalam komunitas. Maksudnya di BBM kita bisa membuat Group atau kelompok sendiri yang secara khusus bisa kita ajak bergabung. Segala macam group bisa kita buat. Anda alumni sebuah sekolah, buatlah group alumni sekolah itu. Punya group nongkrong, buatlah sesuka hatimu. Setelah jadi dan mengundang teman-teman yang memenuhi syarat group itu, rasa kan chatting yang sangat interaktif. Sedikit saja ada isu menarik yang terlontar, segala komentar terhambur dari tiap anggota tanpa ada daya menyetopnya. Asyik dan membuat dunia ini begitu sempit.

BBM

Saya tidak menyuruh kalian yang belum punya untuk membeli BB tapi ini adalah kilasan singkat salah satu kenapa BlackBerry begitu fenomenal. Juga untuk mencegah kalian kebingungan jika suatu saat ada yang menanyakan "berapa PIN kamu?". Itu bukan permintaan atas pin atm mu tapi itu adalah no PIN BB mu supaya bisa masuk ke BBM.


Jika kalian suka pasukan elite, selamat bergabung di pasukan BlackBerry.

Tuesday, August 23, 2011

Cara Gampang Supaya Keluhan Kita Di Tanggapi



Ini terjadi sama saya. Saat saya mau membeli kompor meja di sebuah toko elektronik besar. Saya menyukai 1 model yang ada di katalognya. Karena stock g ada, saya inden aja dengan membayar full dan di janjikan 1 minggu akan datang.

Tunggu dan tunggu, barang tak kunjung datang. Alasannya barangnya lagi di cari di cabang show room lain. 2 minggu berlalu akhirnya saya sudah pegal hati...

" kalau bapak tidak bisa menyediakan barang itu dalam 2 hari ini, nama bapak dan toko ini akan mejeng di surat pembaca Harian Kompas.."

Duh, suaranya langsung cemas. Mungkin karena barangnya g ada dan saya juga gak mau menerima barang yang seharga akhirnya saya mendapatkan barang pengganti yang harganya lebih mahal dan itu tanpa tambahan apa-apa.

Ajib-ajib juga nih harian kompas...
Ha..ha...ha....

Nonton Bareng Piala Dunia di Rig Off Shore



Demam piala dunia bukanlah demam biasa. Penyakit yang sungguh tak ada obatnya tapi pasti sembuh pada saatnya. Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan ini telah menyebabkan endemi demam bola yang luar biasa. Jutaan bahkan milyaran orang di dunia ini tekena wabahnya. Efeknya bermacam-macam, mulai dari persiapan kostum tim kesayangan, sampai membengkaknya pengeluranan biaya rumah tangga untuk membeli ektra kopi dan kacang. Efek bagusnya, tingkat pencurian di komplek-komplek menurun tajam. Ada 2 sebab, si tuan rumah yang melek di malam hari atau si pencuri yang absen juga untuk menonton bola.

Anyway, ini cerita piala dunia di rig. Khususnya rig offshore. Dangan segala kepenatan, tensi kerja yang tinggi sampai cuaca yang tidak bersahabat, piala dunia membuat para pekerja bisa meredam itu semua.Mulai dari Toolpusher, Company Man, Services Company, Painter semua melebur menjadi satu. Cerita ini berlokasi di Rig West Berani / Seadrill. Dengan TV flat 42 inch dan ruangan yang bisa berkapasitas 50 orang sudah cukup memadai untuk melebur semua eforia piala dunia. Dengan pakaian biasa maupun coverall (yang bersih tentunya), mereka mengambil posisi yang paling nyaman. Untuk posisi yang paling nyaman adalah di sofa dan tidak berhadapan langsung dengan hembusan A.C. Bagi yang tidak beruntung tentu saja berdiri atau nongkrong di atas meja ping pong. Tapi bagi mereka itu bukan hal besar, selama tak ada sesuatu halangan apa pun terhadap pandangan mereka terhadap layar TV. Tapi masih ada lagi yang tidak beruntung, yaitu pekerja yang masih on duty. Mereka hanya bisa mengintip dari balik jendela yang gordennya sengaja dibuka buat mereka. Saat ini rig menggunakan siaran TV digital milik ASTRO.

Sesuatu dipikirkan untuk membuat ini seru. Tebak Score. Setiap orang boleh menebak score yang akan tecipta 2 x 45 menit. Dengan uang ala kadarnya, mereka mendaftarkan diri ke orang yang kita sebut bandar..tapi hal itu langsung kita ralat. Sebutan itu terlalu terkesan konotasi dan memang orang itu bukan lah bandar yang mengharapkan keuntungan . Akhirnya orang itu kita panggil E.O (Event Orgenaizer). Ini lah sebutan yang paling pantas. Si E.O medapatkan gratis menebak score untuk jerih payahnya untuk mencatat nama-nama teman yang ikut juga menjadi bendahara keuangan.

Kegembiaraan bahkan dimulai sebelum kick off babak pertama. Pop corn, kacang sampai mi jawa masuk ke ruang rekreasi. Sungguh ini melanggar aturan. Tidak boleh ada makanan atau minuman yang boleh masuk ke ruang itu. Tapi khusus saat ini hal ini " dibenarkan ". Saling  "menghina" tebak score gol adalah hal yang paling sering terjadi. Terutama untuk yeman-teman yang menebak score dengan nilai tinggi, misal 3-0, 4-0.."its imposible..!!" Macam-macam sindiran yang terdengar. Tapi apa di kata, bola itu tak selebar daun kelor..apa aja bisa terjadi.

Jeritan, pekikan, menggrutu sampai tertawa selalu terjadi sepanjang pertandingan. Dengan layar TV sebesar itu dan saat ini piala dunia menggunakan kamera HD (High Definition), banyak kejadian-kejadian seru yang terekam dengan sangat detilnya. Dimana dalam slow motion, 2 pemain beradu menyundul bola, dan terlihat mimik muka yang aneh sampai keringat yang berhamburan sangat jelas. Ekspresi pelatih yang marah, penonton yang sangat atraktif mendukung timnya sampai pemain-pemain yang lebay, acting. Bagimana tidak, ada pemain yang jelas-jelas terkena di dada, malah muka yang ditutupi sambil mengerang-erang. Pemain yang aneh dan tidak fair play.

Hal yang menarik lain adalah saat score berada di tebakan salah seorang teman, tentu saja dia berdoa mati-matian untuk tidak ada penambahan score lagi. Tapi di pihak lain, malah berdoa sebaliknya.Dan kalau terjadi penambahan score, tak jarang orang itu berteriak memaki pemain yang bikin gol (penonton yang aneh), bahkan ada yang berguling-guling di lantai karena penyesalan itu.

Begitula eforia ini hanya terjadi beberapa tahun sekali. Karena kesamaan nasib yang jauh dari keluarga, namun untuk saat ini justru tidak bisa di dapatkan di rumah.Kebersamaan yang terjadi sangat luar biasa. Thank FIFA for World Cup-nya

Monday, August 22, 2011

Tips Menghilangkan Duri Ikan Di Tenggorokan



Hari ini bener2 sial..ikan lele hangat bener2 mengundang selera. Tapi si ikan akhirnya bisa membalas dendam dengan meninggal kan duri nya dalam tenggorokanku (mungkin sekarang arwahnya sedang ketawa-ketiwi)
Tapi semua itu harus dia atasi dengan.....nasi...!

YUUP NASI HANGAT DI BIKIN BULET2 TERUS DITELAN..!!!

Tuh duri yang sudah bertahta 1 jam langsung lengser..

Note: pastikan buletannya bisa ditelan, jangan sebesar bola basket..soalnya kalau bisa jangan pake minum...

Bagaimana pun Tidur Malam Lebih Berkualitas



Yup,bagaimana pun tidur dimalam hari lebih berkualitas dr siang..Why:

Ini terjadi di field,dah seminggu ini dpt shift malam yg walhasil kudu tidur siang..(tak ubahnya kayak Batman kasarung).Karena P' Budianto,tendem ku mo pulang cause shifnya di rubah satu hari..

Awalnya abis dinner bingung banget..ngantuk kagak,mandi malas,masuk kamar pun g..ya iya lah...apa ya istilahnya perubahan system tubuh..kayak2 Jet lag gitu deh..

Akhirnya di paksa tidur jam 9 mlm..n begitu harus bangun jm 3 dini hari...bete sih..tp kok ya seger begono...
Pointnya:

  • Malem ga ada yg ganggu,g ada yg buka tutup pintu..
  • A.C. lebih dingin
  • Gelap
  • Kenyang
  • Begitu bangun dah ketemu besok..(damn who said "tomorrow never come" !!)
  • Pas siang bangun, kemungkinan miss call kecil
  • G takut lagi liat matahari..no vampire figure any more...

Sunday, August 21, 2011

Perbedaan Garuda dengan Maskapai lain


Bukan lah kapasitas saya untuk menceritakan atau menjelaskan perbedaan burung-burung seperti judul di atas karena memang bukan burung secara harfia lah yang saya maksud. Artikel saat ini adalah saat saya harus menceritakan cerita "burung besi" yang berterbangan di langit Indonesia. Cerita tentang maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Tidak ada maksud mengecilkan perusahaan milik bangsa karena saya sangat cinta Indonesia. Anggaplah ini sebuah curhat atau bisa disebut kritik yang bisa mendewasakan dan makin di cintai publik. Hal ini juga berdasarkan pengalaman saya selama masa 4 tahun terbang bersama Garuda dan maskapai yang lain dalam kerjaan saya yang harus ke lokasi-lokasi kerja di hampir seluruh Indonesia.

Dasarnya saya hanya mau mengkomper atau membandingkan maskapai Garuda Indonesia Airlines dan maskapai yang lain. Saya tidak bisa menyebut secara spesifik maskapai yang lain itu karena saya beranggapan yang lain itu adalah sama. Dan parameter penilaian saya ada lah bukan soal teknologi pesawat yang mereka pakai tapi nilai sebuah service atau pelayanan terhadap konsumen. Parameter ini lah yang sangat sensitif bagi para penumpang. Kalau soal teknologi, jenis pesawat, atau pilot nya, saya yakin 90 persen penumpang tidak akan protes (atau tidak mengerti). Yang penting bagi mereka adalah selamat dan sampai tempat tujuan.

Garuda itu mahal. Betul,tepat sekali. Tiket Garuda itu mahal. Itu tidak bisa di pungkiri. Zaman yang semakin susah ini membuat masyarakat berpikir ulang untuk membeli tiket pesawat Garuda. Harga tiket Garuda bisa 2 kali lipat dari harga maskapai yang lain. Ya, 2 kali lipat bahkan 3 kali lipat. Padahal dengan harga ekonomi Garuda, konsumen bisa mendapatkan kelas bisnis maskapai yang lain. Kelas di mana penumpang mendapatkan "perhatian" lebih. Duduk di depan, ada sandaran kaki, dapat welcome drink, lap basah untuk menyeka muka, makanan kecil dan hal lain yang akan datang bertubi-tubi selama penerbangan. Benar-benar menyenangkan. Tapi bagi masyarakat kecil itu hanya mimpi. Yang penting bagi mereka adalah naik pesawat. Dan hal itu bukan mimpi lagi. Tiket pesawat selain Garuda semakin murah dan jasa transportasi udara bukan lah jasa yang mahal lagi.

Perbedaan bermula dari cara membeli tiket. Ada 3 cara membeli tiket pesawat. Lewat agen resmi maskapai itu sendiri atau melalui agen-agen perjalanan yang bertebaran di kota2 dan melalui internet dengan web site yang mewakili maskapai itu sendiri. Perbedaan yang terjadi saat kita membeli di agen resmi menurut saya adalah 'profesional' an dalam menghadapi konsumen. Ada perasaan lain saat saya berhadapan dengan para Costumer Service (CS) nya. Di Garuda, senyum nya berasa tulus di sertai gestur tubuh yang membungkuk memberi hormat dengan tangan di depan dada. Mengucapkan salam dan tidak terburu-buru atau sibuk sendiri. Di biarkannya kita menyampaikan rencana tiketnya,dengan mata tetap menatap kita. Seolah seorang ibu yang sedang mendengarkan keinginan anaknya.Benar-benar konsen. Maskapai lain sebenarnya melakukan hal yang sama. Tapi; Senyumnya sedikit, hormatnya sedikit, salamnya sedikit, to the point. Mengenyampingkan dia sibuk atau tidak, tapi ketergesaan itu membuat calon penumpang frustasi untuk menyampaikan apa yang dia mau. Apalagi dia harus bepikir extra apabila jadwal atau tiket yang dia harapkan habis atau mahal. Tatapan menunggu dari CS untuk sebuah keputusan membuat konsumen seperti di ujung tanduk.

Cerita membeli tiket di internet tidak terlalu membuat persaingan. Sama-sama melayani pemesanan on-line dengan cara memasukan asal dan tujuan penerbangan, tanggal, berapa jumlah penumpang. Maka akan keluar hasil berupa alternatif penerbangan dengan bermacam-macam jam terbang dan harga tentunya. Rasanya semua sama terlepas koneksi kita lelet atau kencang. Hal yang membuat saya beda adalah tampilan website nya. Kalau saya urutkan secara pribadi siapa the best dalam tampilan dan kemudahan berinteraksi, Air Asia juaranya. Disusul Lion Air, dan Garuda. Untuk Batavia dan Mandala, interface nya sama. Dan saya paling tidak suka dengan website Sriwijaya Air. Sedih juga secara saya adalah orang Palembang. Tapi untuk pemesanan lewat internet saya rasa hanya bisa di nikmati masyarakat kelas menengah ke atas. Karena ada hal yang wajib kita punya. Pertama, harus mengerti internet. Kedua, harus punya kartu kredit atau kartu debit. Hal-hal tersebut memang belum merambah ke masyarakat bawah tapi saya yakin syarat-syarat di atas cepat atau lambat bukan hal yang luar biasa lagi dan pembelian on line bisa melejit menjadi alternatif pertama secara masyarakat kita yang cenderung mencari kepraktisan.

Mau bertaruh siapa cepat terhubung dengan customer service antara Garuda dan Maskapai lain? Lebih baik jangan. Yang memilih Garuda jelas menang. Sama-sama menggunakan sistem telepon ber sub level. Artinya setelah menelepon nomor utama, akan terdengar suara merdu si mbak elektronik yang mengarahkan kita menekan tombol sesuai keperluan. Kebanyakan level nomor itu berisi informasi yang secara baku sudah di siapkan suaranya (semerdu mungkin). Tapi saat kita membutuhkan manusia yang sebenarnya, di sini lah perbedaannya. Setelah berhasil menemukan tombol yang harus ditekan untuk berbicara dengan service officer atau petugas pelayanan, menunggu tersambung adalah perbedaan pertamanya. Garuda secara cepat akan tersambung dan maskapai lain sampai suara permintaan "bersabar dan menunggu" berulang, kita masih akrab dengan gagang telepon yang setia menempel di pipi. Setelah tersambung, perbedaan kedua dimulai. Garuda service officer dengan ramahnya mengizinkan kita "curhat" dan benar-benar di dengarkan. Tidak pernah sekalipun ada percakapan terinterupsi seperti yang terjadi di gedung DPR. Satu gudang kata-kata yang kita siapkan, tidak akan tertinggal 1 huruf pun karena mereka memberi waktu sepenuhnya buat kita. Maskapai lain sebenarnya sama. Tapi yang saya rasakan ketidak nyamanan. Masih sama kasusnya dengan sebelumnya. Ketergesaan. Percakapan di kuasai sepenuhnya oleh petugas di sana. Celah berbicara sangat sempit dan berasa sekali kalau percakapan itu ingin di akhiri. Perbedaan ketiga adalah suasana. Coba dengarkan saat kita sedang berbicara dengan service officer garuda, suasana nya sangat sepi, dan suara sangat jelas. Bahkan suara ketikan keyboard nya pun samar terdengar. Bandingkan dengan maskapai lain. Pernah suatu waktu suasananya seperti pasar pagi. Bunyi printer, suara CS di sebelahnya yang sedang melayani konsumen juga. Ada teriakan yang mencari dokumen yang hilang. Seru sekali.

Soekarno - Hatta International Airport. Air port yang dulu sempat menjadi air port terbesar di asia, terletak di Cengkareng. Sekarang mempunyai 3 teminal penerbangan. Terminal 1 untuk maskapai selain Garuda, terminal 2 khusus garuda dan pesawat dari maskapai luar negeri dan terminal 3 untuk urusan haji serta beberapa maskapai dalam negeri untuk rute domestik. Saya tidak terlalu heran kenapa Garuda mendapatkan 1 terminal utuh untuk mengontrol pesawat-pesawatnya. Dan maskapai yang lain harus rela berdesakan untuk menerima penumpang dalam 1 terminal. Secara langsung atau pun tidak pemerintah mempunyai campur tangan atas pesawat-pesawatnya. Ditambah lagi dengan ada nya penerbangan luar negeri yang notabene akan membawa nama baik Indonesia.

Suasana Terminal 1 saat Peak Season

Saat akan check-in dengan menggunakan pesawat non garuda, terminal 1 menyambut penumpang dengan sesaknya tempat. Mulai penumpang, pengantar sampai calo. Butuh waktu untuk menyadari status mereka masing-masing. Jika saat itu peak season atau saat sibuk (week end, libur sekolah, hari raya agama atau hari libur kejepit yang bergabung dengan week end), akan terjadi penumpukan dan antrian yang berjubel di depan terminal 1. Kita harus nrimo dan sabar. Bagi saya itu bukan perbedaan. Prinsip ekonomi yang ku karang sendiri adalah ada murah ada konsumen.

Terminal 2 menyajikan suasana yang lebih kalem. Masuk ke terminal dua bagai masuk ke atmosfir elegan. Jarang sekali ku lihat pengantar yang berbondong-bondong. Penumpang datang sendiri dengan status menengah ke atas, pakaian fashionable, harum dan pandangan lurus ke depan. Kesombongan memegang teguh strata masing-masing. Tak jarang di terminal 2 ini bagai layar tv yang menayangkan acara gala selebritis. Ya, artis dan pejabat nomor wahid berseliweran siap pergi demi menunjang karir mereka. Para bule-bule bertebaran setelah menaruh uangnya di Indonesia dengan liburannya atau merampok uang Indonesia dengan bisnisnya.

Check-in Counter di Terminal 1

Di terminal 1, sepanjang meja check in, berupa-rupa counter yang terpampang. Penumpang harus tahu jiwa dan raga pesawat apa yang akan di naiki, dan kota tujuan yang akan di datangi. Tak ada guide yang akan mengarahkan kita ke meja mana kita harus check-in. Jeli melihat papan atau layar informasi di atas meja counter atau kita akan kebingungan. Pernah saya mencoba bertanya ke bapak security yang gagah di sana tentang di mana meja check-in pesawat saya, jawabannya "sebelah sana". Dan sebelah sana yang dia tunjuk bukanlah lokasi yang aku tuju. Setelah dapat pun, siap-siap antri dengan gaya jaman revolusi antrian beras. Sedikit sekali yang manganut paham antri. Sodok dan cuek. Beberapa kali kulihat urat tenggorokan menegang saat penumpang-penumpang itu mengumbar kemarahan karena posisi nya di sodok. Begitu face to face dengan petugas check in nya, kita sedikit tenang tapi tidak membuat rileks. Ke tidak rileks-an di perparah dengan orang yang mengantri di belakang berdiri terlalu dekat dekat. Padahal ada garis antri yang berada 1 meter di belakang meja. Saya hanya selalu membawa 1 tas yang akan masuk bagasi tapi proses check-in paling top kalau bisa tembus di bawah angka 5 menit. Saya selalu perhatikan gesture mereka saat bekerja. Kelihatan sibuk mengetik, mencetak stiker, mencentang list dan sungguh mereka lakukan dengan gerakan tergesa. Lalu kenapa mereka begitu lama? Ya, karena tergesa-gesa itu lah membuat mereka jadi lama. Juga saya menyalah kan sistem mereka yang payah. Mungkin juga sudah jadul. Sering lama menatap komputer yang sedang berusaha menunjukkan informasi yang dia mau. Kalau tidak berhasil, dia akan merseru " aduh..rusak lagi". Saya juga mencatat, petugas officer itu tidak pernah konsen melayani penumpang yang ada di depannya. Sering kali mereka berbicara dengan teman sebelahnya atau entah petugas dari mana tentang hal kerjaan tapi tak ada hubungan dengan penumpang yang sedang di layaninnya.

Garuda Check - In

Garuda sangat beruntung memiliki terminal khusus. Sepanjang meja check-in terminal 2 adalah milik garuda semua. Kalau tidak salah dulu Garuda masih menggunakan sistem check-in berdasarkan kota tujuan tapi 2-3 tahun belakangan mereka menerapkan general check in. Penumpang bebas ke meja mana yang mereka mau atau meja yang antriannya tidak panjang. Tapi sebelum nya Garuda menyediakan fasilitas ikat tas bagasi. Saya menerka sebenarnya hal ini lebih ke arah identifikasi bagasi saja. Rasanya dengan tali sekecil itu tidak sepadan dengan tas penumpang yang kadang sama besarnya dengan penumpang itu sendiri. Setelah selesai, pilih antrian mana suka. Antrian selalu rapi. Batas antrian 1 meter di belakang meja check in selalu di hormati. Sangat berefek baik dengan kinerja petugas di sana. Rata-rata kecepatan check in di Garuda adalah 3 menit dengan melayani 1 penumpang 1 bagasi. Pelayanan penuh keramahan dan percakapan ringan menanyakan maksud tujuan kita ke kota itu serasa pelayanan check in di resort. Catatan ku juga mengatakan kalau gerakan kerja mereka lebih pelan dari petugas check in dari maskapai lain tapi mengapa mereka lebih cepat? Apa karena petugas Garuda lebih senior (baca: lebih tua) daripada maskapai lain yang lebih junior (baca: lebih muda). Entah lah tapi itulah faktanya.

Sekarang kita beralih ke boarding room atau ruang tunggu pesawat. Disinilah puncak segala pelayanan di pertaruhkan. Tidak elok menceritakan perbedaan ruang tunggu antara terminal 1 dan 2. Dan rasa-rasa nya pun sama. Maskapai non garuda sering kali pesawatnya delay atau di tunda ke berangkatannya. Tidak main-main, dalam satuan jam. Biasanya pengumuman delay itu di awali dengan permintaan maaf dan alasan operasional. Delay setengah jam adalah janji surga pada awalnya. Penumpang masih bisa relaks. Bahkan melewati masa setengah jam, penumpang masih diam. Setelah satu jam, penumpang mulai mempertanyakan keterlambatan itu. Entah sudah di trainning sebelumnya atau tidak, para petugas maskapai di ruangan itu rasanya sudah sangat terlatih untuk memodifikasi alasan se elegan mungkin. Hingga penumpang pasrah. Pengumuman bertubi-tubi datang menjelaskan tentang penambahan masa delay jam ke jam. Marah, kesal, pasrah, teriak, diam. Bahkan ada yang menangis dan bisa saya pastikan penumpang itu sudah kehilangan momen penting dalam hidupnya di karenakan keterlambatan itu. Bagai anak kecil, penumpang dilunakkan emosinya dengan di beri roti yang tidak jelas isi nya dan air mineral kemasan gelas. Pengalaman saya terburuk dalam delay adalah 5 jam. Mungkin ada di antara kalian yang mengalami hal lebih parah dari yang saya alami. Hal diatas adalah suasana saat terjadi delay saja. Kadang mereka on time juga tapi sangat jarang.

Garuda bukannya tidak pernah delay. Pernah tapi jarang. Delay setengah sampai 1 jam yang paling sering. Itu pun sebagian besar sudah di beritakan saat kita check in. Jadi kita sudah bisa berencana mau ngapain di masa delay ini. Mau pulang dulu atau makan dulu, semua bisa di atur. Jadi kalau saya berencana menggunakan Garuda, saya harus on-time. Kalau maskapai yang lain juga harus ontime, kalau tidak tiket kalian hangus.

Ya, ada hal lain di maskapai selain garuda. Jikalau kita telat 5 menit saja dari masa tutup check-in (biasanya 1 jam dari waktu take off pesawat), tiket di anggap hangus. Kerugian sekali bagi calon penumpang itu. Agar tetap bisa terbang, dia harus membeli kembali tiket yang hangus itu dengan harga yang ajib-ajib. Trus bagaimana kompensasi dengan waktu delay yang di akibatkan oleh maskapai itu, apakah kue yang tak jelas isi nya itu bisa membayar kerugian para penumpang? Hmmmm.... Maskapai yang aneh..

Kelebihan Garuda yang menurut ku asyik adalah Garuda mengeluarkan kartu Garuda Frequent Flyer (GFF). Dengan kartu ini para penumpang mendapatkan beberapa keuntungan. Mau tau, buka web site nya aja deh. Yang pasti ku ingat adalah program pengumpulan poin. Setiap kali terbang, kita akan mendapat poin sesuai jarak terbang kita. Semakin jauh maka semakin banyak pula point yang akan kita dapat dan point-point itu dapat kita tuker dengan barang atauuu...tiket gratis. Asyik kan...

Menuju ke dalam pesawat. Dengan berat hati Garuda unggul (lagi) dalam hal ini. Saat waktu boarding di umumkan, penumpang akan masuk sesuai dengan bagiannya. Di boarding pass penumpang tertera sticker warna yang bertulisan front row, mid row, rear row. Penumpang rear akan masuk duluan kemudian mid dan terakhir front. Cepat dan teratur sekali masuknya. Maskapai lain tidak memiliki fasilitas itu. Begitu pengumuman boarding di umumkan, serta merta mereka ingin masuk duluan seolah-olah takut di tinggal pesawat. Alhasil kemacetan seperti jalan sudirman Jakarta berpindah di dalam pesawat.

Pramugari Lion Air
Pramugari Air Asia

Didalam pesawat. Ehm, Garuda harus mengakui pasukan pramugari maskapai lain. Dari tampilan nya, maskapai lain mempunyai pramugari yang seolah lulusan elite model school. Muda, tinggi cantik. Sekejab kita melupakan kekesalan delay yang terjadi karena wajah-wajah bening tadi. Tapi. Hanya sekejab. Kenapa? Mereka hanya sedap di pandang mata tapi tidak bisa diterima di hati. Pandangan mereka sombong. Entah apa yang mereka sombongkan. Kecantikan atau karena ge-er menjadi pusat perhatian. Tidak ada senyum tulus bahkan tidak tersenyum. Ini fakta. Keterampilan mereka melayani penumpang masih harus belajar lagi. Pernah suatu waktu, seorang pramugarinya berkata ketus kepada ibu tua yang bingung menaruh tas nya. Saya tahu ibu ini dari desa dan mungkin baru pertama kali naik pesawat. Bukannya di pahami, malah makin di tindas atas kebingungan ibu itu. Sudahlah, jadilah pramugari itu makanan empuk emosi ku. Ku permalukan pramugari itu di depan penumpang lain. Puaslah hati ku...

Pramugari Garuda

Pasukan Garuda tidak usah berkecil hati. Walau sudah tidak muda lagi (tua rasanya terlalu sarkasme), tapi profesionalisme kerjanya, dua jempol terangkat. Senyum yang elegan dan pemilihan kata-kata yang membuat penumpang terhipnotis mengikuti maunya pramugari itu. Rasanya mereka lebih cantik dari pramugari maskapai lain.

Pemaparanku di atas adalah sah dan meyakinkan atas pengalamanku bersama mereka bertahun-tahun. Kita juga harus realistis. Mungkin saja perbedaan itu terjadi karena perbedaan harga tiket hingga Garuda dapat mengoptimalkan kinerjanya. Juga bantuan pemerintah atas Garuda dengan bantuan biaya dan segala fasilitasnya. Tapi bagiku pelayanan adalah pelayanan. Perusahaan jasa harus kena di hati konsumennya. Sekarang berpulang kepada anda semua mau memilih maskapai mana. Semua ada plus minus nya.

Naik Helikopter Siapa Takut ?


Pernah merasakan naik helikopter? Saya termasuk orang yang beruntung di antara ribuan atau jutaan orang beruntung yang pernah menaiki capung besi raksasa ini. Pekerjaan ku di pengeboran lepas pantai mengantarkanku berkenalan dengan capung ini. Hingga sampai sekarang sudah tak terhitung lagi berapa kali aku terbang bersama helikopter.

Waktu kecil saya hanya bisa bengong melihat helikopter tapi tak pernah berangan angan bisa karena mustahil bagiku. Maklum anak ekonomi lemah...tapi saya sudah lebih pintar dari teman-teman seusiaku. Saya benar-benar mencari tahu bagaimana helikopter bisa maju,kanan, kiri dan bermanufer dengan lincah. Tapi dasar anak-anak, mereka tlidak percaya teori yang saya paparkan. Ya sudah, mereka asik sendiri dengan teori-teori mereka yang mereka bilang kalau helikopter itu bergerak karena ada setir nya. Ya..iyalah..

Rasanya sejuta rasa saat tahu mau naik heli tuk pertama kali. Nervous, senang, takut, bangga. Pertama kali yang kunaiki adalah heli tipe dolphin. Dari airport Juanda Surabaya ke Pulau Kangean di Selat Bali. Keren banget, kebetulan heli ini di design untuk private heli. Soalnya kursi penumpangnya ada 4 saling berhadapan dengan style limosine. Gaya tenan.
Life Vest

Pertama-tama harus mengikuti heli safety briefing. Video keselamatan yang berisikan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi ditching atau pendaratan darurat di air. Huaaa...menegangkan tapi rasa ingin naik heli nya tetap mengalakan ketakutan itu. Menuju ke heli setelah bagasi di check in terlebih dahulu dan di suruh menggunakan life jacket. Sebuah jaket keselamatan yang berfungsi sebagai pelampung. Saat di butuhkan, jaket itu harus di kembangkan dengan cara menarik 2 buah tali di kiri kanan dada. Tarik dengan di sentak, 2 tabung kecil bertekanan udara akan merilis udaranya untuk mengisi pelampung di jaket itu. Pelampung akan terkembang di seputaran dada dan leher kanan dan kiri. Siap untuk mengapungkan orang (tepat nya mengapungkan kepala) di laut.

Helicopter Instruments

Setelah pakai jaket itu di luar, masuk sesuai arahan petugas. Ahaa.. Ini toh kabinnya. Luasnya seperti luas kabin mobil ukuran kecil. Bisa di analogikan seperti kabin mobil Xenia. Harap di ingat, cuma luasannya saja sama tapi tampilan beda. Interiornya tak sama seperti yang kubayangkan. Kupikir seperti masuk tabung kapsul baja yang metal di semua dinding. Tapi kenyataannya tidak. Dinding-dinding nya di lapis dengan bahan yang lembut, rapi dan argonomis. Begitu juga dengan tempat duduknya. Di cover dengan bahan beludru dan joknya empuk. Dan ada A.C nya di setiap seat. Bisa di buka tutup serta di arahkan. Wew.. Serasa naik mobil terbang.

Pintu penumpang model sliding. Di rancang bisa di buka dari luar walau dari dalam di kunci. Jendelanya besar-besar dan ini lah poin nya. Jendela besar itu lah yang akan menjadi satu-satunya akses menyelamatkan diri jika terjadi emergency. Dirancang agar kaca jendela bisa mudah di buka dari dalam dengan cara di dorong. Di sisi jendela ada sleeve atau karet penahan. Jika mau membuka jendela itu, karet kecil itu di tarik dari sepanjang sisi jendela dan kaca siap di dorong keluar dengan mudah.

Terdapat seat belt selayaknya seat belt di mobil dan harus di pakai sepanjang penerbangan. Ada 1 rakit keselamatan yang akan di luncurkan dalam air jika emergency di laut. Ada kapak, first aid box, tabung pemadam kebakaran dan senter emrgency.

Saat itu cuma ada 4 penumpang dan 1 pilot hingga seat di sebelah pilot kosong. Mereka berinisiatif mengisinya dengan penumpang. Beruntung sekali teman saya yang boleh duduk di sebelah pilot itu. Dia pasti akan merasakan sensasi lain. Tapi saat ini aku merasa hal itu hal yang salah. Pertama, pilot itu harus dua orang. Jika salah satu pilot tidak bisa mengendalikan heli, satu nya bisa ambil alih. Dan dengan dua pilot, mereka bisa saling memberi informasi atas perjalanan mereka. Tapi saat itu cuma ada 1 pilot dan jika pilot itu failed, masa iya kami harus menggantungkan nasib ke teman saya yang cuma jago pegang kunci pipa? Untung gak terjadi apa-apa.

Engine dinyalakan. Saya memakai ear plug atau penutup telinga untuk mengurangi kebisingan. Cukup lama juga heli itu dengan idle rpm nya. Heli itu pun bergerak ke arah landasan pacu (run away). Rodanya imut-imut, berputar karena dorongan baling-baling ke arah depan. Pergerakannya pun berlawanan arah angin. Padahal setahuku helikopter bisa searah angin selama angin itu tidak kencang. Akhirnya pun aku tahu semua itu untuk alasan keamanan. Take off atau pun landing sangat lebih aman berlawanan dengan arah angin.

Akhirnya heli itu berhenti di suatu tempat di run way dan pilot mulai mempercepat baling-baling. Badan tergoncang sedikit, dan sangat pelan tapi pasti heli itu mulai terangkat naik dengan posisi kepala lebih dulu terangkat. Meter demi meter berbanding lurus dengan detak demi detak jantungku melihat heli yang kunaiki terangkat. Mungkin di ketinggian 10 meter heli itu mulai menungkik. Kepala helikopter tertunduk. Saya membayangkan kepala heli itu akan menghujam tanah. Tapi tidak, heli itu maju secara horizontal.

Melihat banyaknya instrument, gauge dan indicator membuat saya sedikit tenang bahwa pilot menerbangkan sesuatu yang canggih. Di tambah lagi kulihat ada layar sedang GPS yang menuntun heli ke jalan yang benar. Amiiiin.. Makin lama makin naik sampai ke lapisan awan pertama nabulus. Terasa helikoter sedikit terguncang saat menembus awan-awan tebal persis seperti mobil melewati jalan dengan aspal yang rusak. Kutatap pemandangan di bawah. Masih kulihat jelas laut dengan ombaknya. Laut dan beberapa kapal tanker. Seperti melihat di google map. Bahkan saya masih bisa melihat perbedaan kedalaman laut dengan melihat perbedaan warna biru lautnya. That is cool..

Akhirnya kulihat sebuah pulau yang akan kutuju. Darah ku berbalik arah saat helikopter bermanufer miring mendekati landasan pacu. Sangat miring. Serasa valentino rossi berbelok di tikungan tajam dengan dengkul menyentuh tanah dengan motor GP 500 nya. Setelah arahnya sudah tepat, heli baru bergerak turun dengan posisi bagian belakang duluan menyentuh bumi. Haaaa...lega. Ternyata naik heli itu syerem-syerem asoy...

Bergerak ke parkir landasan, menunggu beberapa saat di idle rpm, engine di shut off dan semua penumpang turun sesuai dengan arahan petugas. Kurang lebih begitu lah pengalaman naik heli. Sampai sekarang pun sensasinya tetap sama. Saya masih khawatir dengan keselamatannya walaupun saya tahu pihak oil company pasti menyediakan helikopter dengan high maintenance. Capung besi yang hebat...